Selasa, 07 Juni 2022

Margonda, Pejuang Muda di Balik Nama Jalan Utama di Depok


Margonda, lebih dikenal luas sebagai nama jalan utama di Depok, Jawa Barat. Tak banyak yang tahu, sepak terjangnya saat melawan penjajah.

"Margonda adalah sisi lain dari para pejuang. Dia bukan lahir dari militer dan mempunyai pangkat. Peran awalnya lebih ke arah administratif, beliau menjadi salah satu orang yang berpengaruh di KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat), dan tidak pernah belajar strategi perang atau angkat senjata," ucap sejarawan dari Museum Perjoangan Bogor, Mahrup, memulai cerita kepada detikcom di Museum Perjoangan Bogor, Jalan Merdeka, Bogor, Jumat (6/11/2015).

"Margonda adalah sisi lain dari para pejuang. Dia bukan lahir dari militer dan mempunyai pangkat. Peran awalnya lebih ke arah administratif, beliau menjadi salah satu orang yang berpengaruh di KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat), dan tidak pernah belajar strategi perang atau angkat senjata," ucap sejarawan dari Museum Perjoangan Bogor, Mahrup, memulai cerita kepada detikcom di Museum Perjoangan Bogor, Jalan Merdeka, Bogor, Jumat (6/11/2015).


Memasuki tahun 1940-an, Margonda mengikuti pelatihan penerbang cadangan di Luchtvaart Afdeeling, atau Departemen Penerbangan Belanda. Baru dua tahun menimba ilmu di sana, Belanda kalah pada Jepang dan kekuasaan beralih ke Jepang. Margonda bekerja di bawah kuasa Jepang di departemen penerbangan itu.

Ketika Kota Nagasaki dan Hiroshima dibom atom oleh tentara sekutu tanggal 6 Agustus 1945, Jepang melemah dan banyak pasukan yang ditarik pulang. Peristiwa itu menjadi ujung tombak kemerdekaan RI yang diproklamirkan oleh Sukarno pada 17 Agustus 1945.

Meski sudah merdeka, namun para penjajah belum semuannya angkat kaki dari Indonesia. Perjuangan mengusir penjajah masih terjadi di berbagai daerah. Salah satunya di Bogor. Margonda yang kala itu bekerja di bawah kekuasan Jepang, mengorganisir para pemuda untuk mendirikan Angkatan Muda Republik Indonesia (AMRI) yang merupakan cikal bakal TNI.

"Margonda ikut terjun melawan penjajah karena rasa kebencian yang luar biasa dengan kolonialisme juga termasuk NICA. Semangat ingin merdeka seutuhnya, juga kedekatannya dengan masyarakat membuat ia bergabung dengan laskar rakyat," ucap Ma'ruf.

Pada tanggal 16 November 1945 pertempuran antara para penjajah dengan para pejuang pecah di Depok dan berlangsung hingga sehari-semalam. Banyak pejuang yang gugur, salah satunya Margonda.

Margonda tertembak timah panas tentara Inggirs di pinggir Kali Bata, Pancoran Mas Depok. Kala itu Margonda tengah memegang granat yang siap dilemparkan ke arah musuh. Margonda tumbang bersimbah darah dan gugur di medan pertempuran di usia yang masih muda yakni 27 tahun.

Perjuangan Margonda ini diabadikan menjadi sebuah nama jalan utama di Depok, yakni Jalan Margonda. Jalan yang paling terkenal di Depok dan berada di pusat kota.



Cr: news.detik.com

NASIONAL Orang Orang Berpengaruh di Depok Dianugerahi Penghargaan DMC 2022


Perhelatan tahunan dari insan pers bertajuk Depok Media Center (DMC) Awards 2022 kembali digelar.

Acara penghargaan yang ditujukan untuk orang-orang berpengaruh di Kota Depok, Jawa Barat, berlangsung sukses di Hotel Bumi Wiyata (BW) Kota Depok, Jumat (18/2/2022) kemarin.

Penghargaan dari komunitas para wartawan Depok kali ini untuk yang ke-empat kalinya dan memberikan penghargaan tertinggi untuk wartawan, politikus sampai LSM.

“DMC Awards merupakan ajang tahunan silahturrahmi dengan kebersamaan dan keceriaan antara para wartawan, pihak legislatif, eksekutif dan yudikatif,” ujar Ketua DMC, Hendrik Isnaini Raseukiy kepada awak media usai acara berlangsung.

DMC Awards 2022 kata Rusdy mendapat apresiasi dari berbagai kalangan. Mulai dari anggota DPRD, Kepala Dinas, wartawan, hingga masyarakat. “DMC Awards merupakan ajang silaturahmi dan apresiasi bagi mereka yang dianggap berpengaruh dalam pembangunan di Kota Depok. Kami mengapresiasi setinggi-tingginya, ini merupakan suatu acara partisipatif yang melibatkan berbagai kalangan,” ujar Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Depok, Manto yang sekaligus membuka acara DMC Awards 2022.

Manto berharap, dengan terlaksananya acara ini, akan tercipta harmonisasi komunikasi antara Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dengan wartawan maupun stakeholder lainnya. “Kami berharap dengan acara ini semakin baik terjalin kemitraan wartawan dengan Pemkot Depok dan juga dengan instansi yang lain,” harapnya.

Penghargaan kali ini terdapat beberapa katagori. Di antaranya, katagori Wartawan Depok Terpopuler, Tokoh Pers Kota Depok, Pejabat Dinas Pemkot Depok Terpopuler. Kemudian, Anggota DPRD Depok Terpopuler, Tokoh Masyarakat Kota Depok, Instansi Terbaik, Perusahaan Terbaik serta Ormas/LSM Teraktif.



Cr: Femindonesia.com

SAMBUT HUT RI KE-77, APA SAJA TIPS PERSIAPANNYA?

17 Agustus merupakan hari kemerdekaan Indonesia dimana seluruh masyarakat ikut ambil bagian menyambut perayaan HUT RI yang tahun ini genap ke-77, tinggal 2 bulan lagi kita merayakan HUT RI. Di setiap wilayah baik RT dan RW maupun kelurahan, kecamatan dan kabupaten serta perkotaan perayaan dan lomba-lomba akan digelar mulai dari anak-anak, remaja hingga orang dewasa.

Persiapan perlombaan sebagai bentuk upaya masyarakat dalam memaknai kemerdekaan sebaiknya dilakukan dengan persiapan yang matang. Berikut tips persiapan menyambut HUT RI Ke-77.


1. Rapat kepanitiaan

Di dalam rapat biasanya para senior akan membentuk panitia umum sesuai dengan keputusan bersama. Tidak hanya itu tapi jika perlombaan perlu pengawalan aparat, maka panitia perlu meminta pihak berwajib juga sebagai bagian dari panitia yang mendukung seksi keamanan.

2. Membahas kegiatan

Menyusun acara dari pembukaan, perlombaan hingga malam puncak inilah fokus pembahasan yang perlu disepakati terkait penilaian perlombaan, batas-batas diskualifikasi, pemimpin perlombaan (wasit) dsb yang harus adil tanpa memihak siapa pun.

3. Perlengkapan
Dalam memeriahkan kemerdekaan panitia perlu melengkapi khususnya tempat perlombaan dengan hiasan dan dekorasi (spanduk, umbul, dsb) ala HUT kemerdekaan sehingga antusias masyarakat semakin tinggi untuk hadir. Panitia pun harus mencatat kelengkapan yang digunakan agar dapat disesuaikan dengan anggaran.

4. Persiapan diri
Bagi siapa saja yang terlibat dalam memeriahkan kemerdekaan ini sebaiknya menyiapkan diri sebelum mengikuti serangkaian kegiatan tersebut. Sehat saja tidak cukup, mental pantang mundur sebelum menang juga perlu ditanamkan. Namun, jangan abaikan untuk melindungi diri Anda dari risiko kecelakaan.

Nah itulah tips untuk mempersiapkan HUT RI Ke-77. 

Senin, 06 Juni 2022

Sejarah Kota Depok yang Pernah jadi Negara dan Memiliki Presiden

Tak banyak yang tahu, dulu Depok pernah menjadi sebuah negara tersendiri yang dipimpin oleh presiden sebagai kepala negara sekaligus pemerintahan!

Depok merupakan wilayah setingkat kotamadya di provinsi Jawa Barat yang terbentuk tanggal 27 April 1999, sebelumnya, kota ini merupakan kecamatan di Kabupaten Bogor. 

Siapa sangka, di zaman dahulu kala Depok Pernah menjadi sebuah negara tersendiri yang dipimpin oleh presiden sebagai kepala negara sekaligus pemerintahan. Tidak banyak yang tahu tentang sejarah kota Depok, inilah penjelasannya.

Pada akhir abad ke-17, ada seorang saudagar Belanda kaya raya bernama Cornelis Chastelein yang membeli tanah Depok seluas 12,44 km2 dengan harga Rp 2,4 juta. Tanah ini berstatus partikelir, bukan termasuk dari kekuasaan pemerintah Hindia Belanda. Pada abad ke-18, Depok adalah wilayah administratif yang memiliki gemeente bestuur atau pemerintah sipi. Chastelein menjadi penguasa pertama dan pendiri Depok.

Ketika itu, wilayah Depok masih berupa hutan belantara. Dengan bantuan para budaknya yang beradal dari berbagai suku daerah, Chastelein membabat hutan untuk membuka lahan garapan. Cakupan wilayah Depok sangat luas, mulai dari seluruh kawasan Depok sekarang, Pasar Minggu di Jakarta Selatan, hingga Gambir di Jakarta Pusat. Para penduduk pertama yang mendiami Depok adalah para budak milik Chastelein.

Depok memiliki presiden pertama pada tahun 1913 dengan nama pemerintahan Het Gemeente Bestuur van Het Particuliere Land Depok. Para presidennya dipilih secara demokratis oleh rakyat. Pusat pemerintahannya berada di titik Kilometer 0 yang ditandai oleh Tugu Depok. Tak jauh dari situ, berdiri gedung pemerintahan yang kini difungsikan sebagai Rumah Sakit Harapan. Presiden hanya menjabat selama tiga tahun saja.

Presiden pertama Depok adalah Gerrit Jonathans yang menjabat pada tahun 1913. Setelah itu terdapat tiga presiden yang memimpin, antara lain Martinus Laurens yang menjabat pada 1921, Leonardus Leander yang menjabat pada 1930, dan Johannes Matjis Jonathans yang menjabat pada 1952. Sangat disayangkan, sama sekali tidak ditemukan catatan terperinci dari masing-masing presiden di masa pemerintahannya.

 

Bermula dari warisan menjadi negara

Chastelein adalah sosok penganut katholik yang taat, tidak heran jika ia memiliki sikap yang dermawan pada para budaknya. Sebelum meninggal, 28 Juni 1714 ia berwasiat kepada seluruh budaknya untuk memberikan mereka lahan, rumah, hewan, dan alat pertanian. Ia juga memberikan kemerdekaan setelah sepeninggalnya. Karena khawatir terjadi perebutan, ia menunjuk Jarong van Bali untuk memimpin dan mengatur mereka.

Para budak yang telah meredeka tersebut khawatir sepeninggal Jarong van Bali terjadi perebutan kekuasaan. Akhirnya disepakati untuk menerapkan sistem demokrasi dalam pemilihan pemimpin yang disebut presiden setiap tiga tahun sekali. Tidak ada jabatan wakil presiden, dalam menjalankan tugas-tugasnya, presiden akan dibantu oleh sekretaris. Konsep tatanan pemerintah dibuat oleh pengacara Batavia, dijalankan pada 1913.

Depok diserahkan kepada pemerintah Indonesia pada tahun 1952 oleh presiden terakhir, Matijs Jonathans melalui akta penyerahan tanah partikulir. Jika dilihat dari Depok sebagai kotamadya memang usianya baru menginjak 22 tahun. Namun jika dilihat dari sejarah kota Depok sebelum menjadi bagian dari wilayah Jawa Barat, Indonesia, maka usianya bisa mencapai lebih dari tiga abad. Telah merdeka sebelum Indonesia. 

Polimedia menggelar Vasksinasi Booster

 



 

Polimedia menggelar Vasksinasi Booster di Kampus Polimedia Jakarta untuk aktivitas akademik dan masyarakat sekitar kampus. Vaksinasi dosis ke tiga ini merupakan kerja sama Polimedia dengan Srengseng Sawah dan Dinkes Jagakarsa yang menyediakan 300 dosis Vaksin varian AstraZaneca untuk 2 hari.

 

Vaksinasi ini di selenggarakan selama dua hari mulai tanggal 21-22 April 2022 di Gedung PoliMedia Hall E, dari pukul 08.00 pagi sampai dengan pukul 12.00 siang WIB. Persyaratan untuk vaksin booster ini adalah memiliki KTP Warga Negara Indonesia, minimal berusia 18 tahun ke atas dan telah menerima dosis 1 dan 2 yang tercatat di aplikasi PeduliLindungi, serta telah melakukan pendaftaran online pada link yang sudah disediakan.

 



 

Menurut salah satu penyelenggara vaksinasi booster pada hari ini, sebanyak 93 orang telah divaksinasi di hari pertama. Biasanya, setelah melakukan vaksin akan diberikan paracetamol untuk meredakan demam atau pusing yang merupakan efek samping dari vaksin booster ini, namun jika obat tidak manjur dan ada keluhan lain bisa langsung ke klinik terdekat.

 

Dengan diadakannya vaksin dosis ke tiga ini dapat mengupayakan untuk memutuskan rantai penularan COVID-19. Tujuannya dengan meningkatkan imunitas tubuh dalam melawan virus Corona.