Mugenih bersama istri dan piagam (Foto: BQ)
Tahukah Anda, ada pahlawan yang tak tersorot oleh
publik di Kota Depok? Siapakah dia yang selalu bersemangat itu? Bagaimana kehidupannya
sekarang?
Pahlawan
adalah orang yang menonjol karena keberaniannya dan pengorbanannya dalam
membela kebenaran, atau pejuang yang gagah berani. Pahlawan, sebutan ini diberikan untuk mereka yang
telah berjuang membela tanah air. Seorang pahlawan yang rela mengorbankan jiwa
dan raga. Tanpa lelah dan tanpa pamrih, mereka berjuang demi satu tujuan:
kemerdekaan.
Indonesia telah merdeka dari penjajah sejak 76 tahun lalu.
Banyak pahlawan yang gugur dalam berjuang di medan perang. Namun, tak sedikit
pula yang berhasil selamat dan melanjutkan hidup hingga kini. Walau kehidupan
mereka jauh dari sorotan publik, tetapi mereka tetap bersemangat menjalani
hidup dalam kemerdekaan Indonesia sebagai veteran.
Dia adalah Mugenih, laki-laki
berusia 89 tahun seorang pejuang veteran. Saat Indonesia belum merdeka, ia
tergabung dalam Heiho pada zaman penjajahan Jepang. Ketika
Indonesia telah merdeka 1945, Mugenih tergabung dalam anggota Laskar Rakyat dan
BKR, hingga berganti menjadi TNI.
Pejuang veteran ini tinggal di rumah pribadi sederhana, yang
terletak di Margonda Raya Depok, Jawa Barat. Ia tinggal bersama istri dan salah
satu anaknya yang telah berkeluarga. Mugenih merupakan warga asli Kota Depok
dan menetap di Depok hingga sekarang.
Pada tahun 90-an, Suami dari Aisyah ini mendapatkan beberapa
piagam penghargaan. Antara lain: dari Dewan Harian Nasional Angkatan-45 pada 17
Agustus 1995, dari Kepala Kelurahan Pondok Cina 17 Agustus 1995, dan dari
Walikota Depok 17 Agustus 1996. Kesemuanya diberikan pada Mugenih sebagai
apresiasi atas perjuagannya membela Tanah Air.
Piagam-piagam dalam bingkai kayu yang terpajang rapi di
dinding rumahnya, memang menjadi bukti sejarah. Di masa sekarang, penghargaan
seperti itu tak diterimanya lagi. Bahkan, keberadaannya pun tak tersentuh
publik.
Mencari Tambahan Uang
Semakin jauh langkah kaki bangsa setelah merdeka, kehidupan dan kesejahteraan para pejuang ini sering kali jadi hal yang terlupakan. Banyak cerita menyentuh tentang kehidupan mereka yang cenderung sederhana dan seadanya. Tapi, semangat juang mereka tetap tak pernah padam.
Kehidupannya kini di masa senja, dapat
dikatakan jauh dari kemewahan. Meski semua anaknya telah berkeluarga, tetapi ia
tak mau meminta apa-apa dari anak-anaknya. Malah anak ke-5 pasangan H. Adih dan
Saodah ini, bertekad menghidupi diri sendiri dan istrinya. Namun jika hanya
mengandalkan uang pensiun, memang tak akan mencukupi biaya hidup. Oleh sebab
itu, ia bekerja sampingan sebagai tukang urut di rumahnya.
Setiap hari ada saja orang yang ingin diurut olehnya. Mereka
memang menderita suatu penyakit atau sekadar pegal-pegal biasa. Biasanya,
mereka memberikan uang seikhlasnya atas jasa urut Mugenih. Saat ini pun ia
masih tetap menerima orang yang ingin memakai jasa urutnya, walau sebenarnya
tenaga yang dimiliki Mugenih tak sekuat dahulu.
Beberapa tahun yang lalu, Mugenih telah kehilangan sebagian
pendengarannya. Faktor usia membuat veteran ini harus merelakan pendengarannya
berkurang. Terkadang tetangga atau orang lain yang menyapanya di jalan maupun
di rumah, tak dijawabnya. Ia hanya tersenyum dan mengangkat tangan kanannya.
Begitu pun saat dirinya berolahraga. Demi kesehatan, ia
melakukan lari pagi secara rutin. Mulai pukul 06.00 Wib hingga 08.00 Wib, meski
hanya ke sekitar rumah dan melewati Kelurahan Pondok Cina saja. Walaupun
usianya telah senja, Mugenih masih bersemangat menjalani hidup.
Ketika lari pagi, Mugenih tetap memakai pakaian loreng-loreng
atau yang berwarna hijau khas tentara. Pakaian tersebut mengingatkannya pada 76
tahun lalu, saat berjuang bersama para pahlawan lainnya membela Indonesia
tercinta. Kenangan itu terus terpatri dalam benak, bahkan di setiap langkah
kakinya.
Mampukah kita –sebagai generasi penerus bangsa– memiliki semangat yang tinggi seperti Mugenih? Penjajah memang telah hengkang dari Tanah Air kita, tetapi bagaimana dengan jajahan berbentuk kemiskinan dan kebodohan?
Sampai kapanpun, semangat para veteran takkan
pernah padam. Yuk, saatnya peduli para veteran.
cr: wordpress.com