Selasa, 22 Februari 2022

Minyak Goreng Langka di Minimarket Depok

Sejak pemerintah mengeluarkan kebijakan satu harga minyak goreng Rp14.000 per-literminyak goreng mulai sulit ditemukan. Dua minggu minyak goreng digelontorkan di ritel modern dan selalu habis terjual hingga berujung kelangkaan. Rak-rak minyak goreng yang kosong di minimarket pun menjadi pemandangan umum belakangan ini. Salah satunya di minimarket Alfamart di kawasan Depok, Jawa Barat. Berdasarkan pantauan MNC Portal Indonesia (MPI), minyak goreng subsidi tersebut tak tersedia di rak penyimpanan, yang tersisa hanya dua kemasan minyak goreng tak bersubsidi yang harganya tentu jauh lebih mahal.

Terjadinya kelangkaan itu pun membuat antrean panjang masyarakat yang mencari minyak goreng tidak dapat dihindari lagi.

Putri (25 tahun), seorang karyawan minimarket mengatakan, stok minyak goreng ludes terjual lantaran warga langsung menyerbu ketika stok minyak goreng kembali datang. Padahal, minyak goreng baru saja datang pada Sabtu (29/1/2022) kemarin dan langsung habis terjual. “Baru banget kemarin datang, tapi cuma satu dus, sedikit stoknya. Langsung habis terjual,” ujarnya kepada MPI, Minggu (30/1/2022).

Menurut Putri, meskipun sudah ada kebijakan untuk membatasi pembelian minyak goreng subsidi yaitu hanya satu kemasan berukuran 2 liter, pembeli tak kurang akal. Berbagai cara dilakukan, misalnya dengan mengerahkan seluruh anggota keluarga.

Edy menghimbau masyarakat agar tidak membeli minyak goreng secara berlebihan. Hal tersebut dikhawatirkan akan memperburuk situasi nantinya. Edy juga mengajak masyarakat agar membeli minyak goreng secukupnya saja.

Dibalik minyak goreng yang langkaIstana Kepresidenan justru menyalahkan masyarakat yang terkesan membeli minyak goreng secara berlebihan dalam membeli karena takut kehabisan atau dikenal dengan istilah "panic buying".

Ali Syarief justru merasa heran dengan pernyataan Istana Kepresidenan yang menyalahkan rakyat dibalik langkanya minyak goreng di berbagai tempat. Sebab, Ali Syarief melanjutkan bahwa minyak goreng sudah mulai berangsur kosong sejak ditetapkannya harga eceran tertinggi (HET) untuk minyak goreng menjadi satu harga, yakni Rp14 ribu per liter untuk kemasan premium.

Oleh karena itu, Ali Syarief mempertanyakan siapa rakyat yang membeli minyak gorent secara berlebihan hingga menyebabkan kelangkaan, sebagaimana dikatakan Istana Kepresidenan.

"Jadi siapa rakyat yang beli berlebihan itu?," ujar dia mengakhiri cuitan tersebut.